Hari ini Senin (26/4) dan besok Selasa (27/4) siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat menerima pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN). Bagi yang lulus, dilaporkan mereka menyatakan rasa syukurnya dalam berbagai cara, mulai dari melakukan corat-coret hingga berkonvoi. Bagi yang tidak lulus, tentu saja kesedihan merundung mereka.
Namun permasalahan ujian nasional tidak hanya berhenti pada ketidaklulusan, namun siswa yang lulus pun juga membuat masalah. Contohnya rombongan siswa SMA, SMK dan MA di Madura yang berkonvoi untuk merayakan kelulusan ini. Tidak hanya berkonvoi, namun mereka juga menjarah pedagang kaki lima (PKL).
"Mereka langsung mendekati kios PKL dan mengambil berbagai jenis makanan ringan dan minuman," demikian ungkap pedagang PKL yang mengaku rugi Rp. 500 ribu rupiah karena penjarahan ini.
Selain konvoi, dan menjarah, pelajar putri melakukan aksi buka jilbab dan menggunting rok dalam perayaan kelulusan ini.
Peristiwa ini sangat disayangkan bisa terjadi, karena sebelumnya Kabag Ops Polres Pamengkasan Kompol Bambang Sulastro berjanji akan mengawal konvoi kendaraan bermotor para siswa ini. Hal seperti ini seharusnya tidak dilakukan oleh para pelajar, karena sikap premanisme sangat tidak mencerminkan anak yang terdidik dan terpelajar.
Sumber : Antara News